Tim rugbi Papua bermain di luar Indonesia untuk pertama kali

Rugbi memiliki pengikut fanatik di Papua Nugini dan negara kepulauan Pasifik lainnya namun kurang dikenal di Indonesia.
Harlyne Joku
2023.12.18
Port Moresby
Tim rugbi Papua bermain di luar Indonesia untuk pertama kali Anggota tim rugbi tujuh putra dari Papua, Koteka, bersiap menghadapi pertandingan turnamen PNG Rookies 7 pada 16 Desember 2023 di Port Moresby, Papua Nugini.
Harlyne Joku/BenarNews

Tim rugbi putri dari Papua berhasil meraih juara dua dalam turnamen rugbi tujuh yang diadakan di Papua Nugini akhir pekan lalu, dimana untuk pertama kalinya tim rugbi tujuh putri dan putra Papua bertanding di luar negeri.

Turnamen beregu rugbi tujuh, yang dikenal sebagai PNG Rookies 7, diselenggarakan di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby dan merupakan ajang dimana pemain rugbi dari wilayah kepulauan Pasifik dan sekitarnya bertanding untuk menambah pengalaman dan bertemu dengan tim lainnya.

Turnamen rugbi tujuh, atau rugby sevens, adalah pertandingan beregu dengan tujuh pemain dan merupakan format singkat dari rugbi tradisional dengan 15 pemain.

Tim Koteka datang bertanding setelah pada Oktober lalu mendapat undangan dari Persatuan Sepak Bola Rugbi Papua Nugini. Rugbi adalah olahraga populer dengan penggemar fanatik di Papua Nugini dan negara-negara di kepulauan Pasifik lainnya, namun kurang populer di Indonesia dimana sepakbola adalah olahraga terpopuler.

“Kami tidak berharap untuk menang," ujar presiden Rugbi Papua dan manajer tim Samuel Tambuni pada hari Minggu.

“Kami hanya ingin mendapatkan pengalaman dari yang terbaik," ujar Samuel kepada BenarNews. “Kami ingin belajar dari yang terbaik. Dan menurut pandangan kami di Melanesia, PNG adalah yang terbaik."

Partisipasi tim Papua ini tidak politis namun tetap menimbulkan banyak komentar di media sosial di kalangan diaspora Papua Barat di Papua Nugini, yang memiliki perbatasan sepanjang 760 kilometer (472 mil) dengan Indonesia.

Kelompok militan pemberontak Papua atau yang dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dengan senjata seadanya telah melakukan gerakan separatisme dari Indonesia sejak awal tahun 1960an, ketika Indonesia mengambil alih bagian barat pulau New Guinea dari Belanda.

Gerakan separatisme tanpa kekerasan untuk merdeka adalah tindakan pengkhianatan bagi pihak berwenang Indonesia, yang telah memenjarakan tokoh-tokoh utama gerakan tersebut. Kelompok separatisme ini mempunyai dukungan akar rumput yang kuat di Papua Nugini dan negara-negara Melanesia lainnya.

Anggota tim rugbi tujuh putri Papua Koteka berjalan di stadiun dimana turnamen PNG Rookies 7 diselenggarakan pada 17 Desember 2023 di Port Moresby, Papua Nugini. [Harlyne Joku/BenarNews]
Anggota tim rugbi tujuh putri Papua Koteka berjalan di stadiun dimana turnamen PNG Rookies 7 diselenggarakan pada 17 Desember 2023 di Port Moresby, Papua Nugini. [Harlyne Joku/BenarNews]

Salah satu sponsor tim Koteka adalah Freeport Indonesia, perusahaan tambang di Papua yang sebagian dimiliki oleh Amerika Serikat dan mengoperasikan tambang emas dan tembaga raksasa Grasberg, yang menjadi sumber konflik antara Indonesia dan kelompok bersenjata Papua.

Tim putri Koteka memenangkan empat pertandingan, yang membawanya ke final dengan tim lokal yang kuat.

Marice Olua, pemain yang menghasilkan skor untuk tim maju ke babak final untuk pertama kalinya, mengaku senang bisa mengikuti turnamen tersebut dan mengapresiasi pengalaman yang mereka dapatkan.

“Lain kali kami akan melakukan yang terbaik,” katanya.

Kapten tim putra Gary Haoda mengatakan mencetak gol melawan tim dengan pengalaman yang jauh lebih besar merupakan suatu pencapaian.

“Mengingat fakta bahwa para pemain ini masih sangat baru di pertandingan ini, sebagai kapten mereka saya sangat bangga melihat mereka memberikan yang terbaik melawan klub rugbi dan provinsi lain dengan beberapa klub dan provinsi yang memiliki perwakilan tim nasional PNG,” ujarnya.

“Kami tahu tingkat permainan kami belum cukup.”

Organisasi negara-negara Melanesia pada bulan November menunjuk Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dan Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka sebagai utusan khusus untuk Indonesia mengenai konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun antara Indonesia dan penduduk asli Papua.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi Papua Nugini pada bulan Juli dan kedua belah pihak berjanji untuk meningkatkan perdagangan di perbatasan. Marape mengatakan Papua Nugini mengakui kedaulatan Indonesia atas wilayah Papua.

Indonesia juga berjanji akan menyumbangkan 55 juta kina ($15 juta) untuk memperbaiki rumah sakit di Port Moresby, termasuk kamar mayat yang sangat sempit. Indonesia juga akan memberikan 2.000 beasiswa bagi mahasiswa PNG untuk belajar di perguruan tinggi dan universitas di Indonesia.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.